URAIAN PEMBELAJARAN
Momen Inersia Benda Diskrit (Partikel)
Perhatikan gambar di atas! Dalam gerak melingkar, kecepatan linear dinyatakan dengan , dengan ω adalah kecepatan sudut. Oleh karena itu, besar energi kinetik rotasi partikel dapat dinyatakan sebagai berikut.
Dengan demikian, momen inersia sebuah partikel sebanding dengan massa
partikel dan kuadrat jarak antara partikel dan sumbu putarnya. Momen
inersia merupakan besaran skalar yang memiliki satuan kgm2.
Benda yang terdiri atas susunan partikel (titik), jika melakukan gerak rotasi memiliki momen inersia sama dengan hasil jumlah dari momen inersia partikel penyusunnya.
Kaitan Torsi dengan Percepatan Sudut
Rumus adalah hukum II Newton untuk benda yang bergerak rotasi, yang analog dengan F = m.a, hukum II Newton untuk benda yang bergerak translasi. Jadi, dalam gerak rotasi, torsi berperan seperti gaya pada gerak translasi.
Kerjakan sebagai latihan
Sebuah roda berbentuk cakram homogen dengan jari-jari 40 cm dan massa 50 kg. Jika benda tersebut mengalami percepatan sudut sebesar 10 rad/s2, hitunglah momen gaya yang bekerja pada roda tersebut!
Sebuah benda tegar berotasi dengan percepatan sudut 15 rad/s2 karena bekerja momen gaya sebesar 30 Nm. Tentukanlah momen inersia benda tersebut!
Hukum Kekekalan Momentum Sudut
Momentum sudut merupakan besaran vektor karena memiliki besar dan arah. Arah momentum sudut dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar di atas. Arah putaran keempat jari menunjukkan arah rotasi, sedangkan ibu jari menunjukkan arah momentum sudut.
Jika momen gaya luar sama dengan nol, berlaku Hukum Kekekalan Momentum Sudut, yaitu momentum sudut awal akan sama besar dengan momentum sudut akhir. Secara matematis, pernyataan tersebut ditulis sebagai berikut.
Hukum Kekekalan momentum sudut
“ jika tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja pada sistem ( ), momentum sudut sistem adalah kekal (tetap besarnya)”.
Keseimbangan Statis Sistem Partikel
Keseimbangan Statis Benda Tegar
Beberapa contoh aplikasi keseimbangan statis benda tegar dalam kehidupan sehari-hari.
Pemain akrobat berjalan di atas tali.
mp = 25 kg
rp = 3 m
mL = 50 kg
rL = 1,5 m
Ditanyakan: apakah kedua anak dalam keadaan seimbang?
Titik Berat
Titik berat benda gabungan dari benda-benda teratur bentuknya dapat dicari dengan rumus berikut.
Jenis-jenis Keseimbangan
Anda telah mempelajari dinamika
partikel, dimana benda dianggap sebagai suatu titik materi (ukuran benda
diabaikan), sehingga gaya-gaya yang bekerja pada benda hanya mungkin
menyebabkan gerak translasi. Dalam Bab ini anda akan mempelajari
dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar. Dalam benda tegar, ukuran
benda tidak diabaikan, sehingga gaya-gaya yang bekerja pada benda dapat
menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros. Pada gerak
rotasi, benda bergerak berputar pada porosnya. Perhatikan gambar di
atas. Komedi putar dikatakan melakukan gerak rotasi karena lintasannya
berbentuk lingkaran dan ada sumbu sebagai pusatnya. Bagaimana dengan
dinamika gerak rotasi tersebut?
Dinamika Rotasi Benda Tegar
Gerak rotasi benda dapat diamati dalam
berbagai peristiwa di lingkungan kalian. Bola yang menggelinding, gerak
engsel pada pintu, gerakan katrol, sekrup, dan roda merupakan contoh
gerak rotasi benda. Sebagian besar gerak rotasi yang dialami benda tidak
terjadi dengan sendirinya, tetapi ada sesuatu yang menyebabkan benda
tersebut berotasi. Pada bab ini kalian akan mempelajari bagaimana sebuah
benda dapat berotasi dan apa yang menyebabkannya.
1.1 Benda Tegar
Perhatikan Gambar di atas! Ada dua buah
batangan, benda A terbuat dari besi dan benda B terbuat dari adonan
tepung yang agak lembek. Apabila kedua benda itu diputar dengan memegang
salah satu ujungnya, kira-kira apakah yang akan terjadi? Benda A
bentuknya relatif tetap, sedangkan benda B akan mengalami perubahan
bentuk. Pada putaran dengan frekuensi tertentu benda B akan meregang dan
tidak kembali pada bentuk semula. Jadi, dapat dinyatakan bahwa benda A
adalah benda tegar dan benda B bukan benda tegar. Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh gaya atau momen gaya.
Torsi
Apakah Torsi Itu?
Untuk melihat suatu benda diam menjadi
bergerak translasi (lurus), anda perlu mengerjakan gaya pada benda itu.
Analog dengan itu, untuk membuat suatu benda tegar berotasi (berputar)
terhadap suatu poros tertentu, anda perlu mengerjakan torsi (dari bahasa latin torquere; memutar) pada suatu benda.Momen gaya atau torsi merupakan besaran yang mengakibatkan benda berotasi atau berputar. Besaran-besaran apakah yang berkaitan dengan torsi?
Berdasarkan Gambar di atas, orang memberikan gaya kepada kunci sehingga kunci dapat memutar baut. Baut berfungsi sebagai sumbu rotasi, sedangkan perpanjangan garis gaya disebut garis kerja gaya. Jika gaya yang diberikan tangan (garis kerja gaya) tegak lurus terhadap lengan kunci, maka lengan kunci ini berfungsi sebagai lengan gaya. Namun, jika gaya yang diberikan tidak tegak lurus lengan kunci, maka lengan gaya merupakan jarak yang tegak lurus dari sumbu rotasi dengan garis kerja gaya.
Sekarang coba perhatikan Gambar d atas!
Untuk memutar baut, kedudukan tangan seperti gambar (c) lebih mudah
dilakukan daripada kedudukan tangan pada gambar (b) dan (a). Sementara
kedudukan tangan seperti gambar (b) lebih mudah dilakukan daripada
seperti gambar (a). Gaya yang diperlukan untuk memutar baut pada
kedudukan (c) lebih kecil dari gaya yang diperlukan pada gambar (b) atau
(a). Berdasarkan fakta ini, besar gaya putar atau momen gaya tidak
hanya ditentukan oleh besar gaya, tetapi juga panjang lengan gaya.
Hubungan ketiga faktor ini, diberikan dengan persamaan berikut.
Berdasarkan sifat perkalian silang dua vektor, besar momen gaya dapat dicari dengan rumus:
Seperti halnya gaya F, torsi t juga
termasuk vektor, yang memiliki besar dan arah. Bedanya, arah torsi hanya
dua, searah atau berlawanan arah jarum jam. Kedua arah torsi ini cukup
dibedakan dengan memberikan tanda positif atau negatif. Supaya konsisten
dengan aturan matematika maupun aturan arah pada momentum sudut dan gaya Lorentz, penentuan arah positif untuk torsi mengikuti aturan putaran tangan kanan (Gambar berikut).
Momen Inersia Benda Diskrit (Partikel)
Perhatikan gambar di atas! Dalam gerak melingkar, kecepatan linear dinyatakan dengan , dengan ω adalah kecepatan sudut. Oleh karena itu, besar energi kinetik rotasi partikel dapat dinyatakan sebagai berikut.
Dari persamaan di atas, diperoleh nilai mr2 yang menyatakan momen inersia dari partikel yang bergerak melingkar. Momen inersia dilambangkan dengan I.
Benda yang terdiri atas susunan partikel (titik), jika melakukan gerak rotasi memiliki momen inersia sama dengan hasil jumlah dari momen inersia partikel penyusunnya.
Momen Inersia Benda Tegar dengan massa terdistribusi kontinu
Jika benda tegar memiliki distribusi
massa yang kontinu, seperti silinder pejal atau pelat, kita perlu
mengitung momen inersia dengan metode integrasi untuk menghitung
penjumlahan.
Jika suatu benda tegar tidak dapat
ditampilkan sebagai kumpulan partikel, melainkan merupakan distribusi
massa yang kontinu, penjumlahan dengan tanda sigma (S) pada persamaan
harus diganti dengan tanda integral (ò). Kita bayangkan membagi benda
menjadi berbagai elemen massa kecil dm yang berjarak r dari poros rotasi (gambar 2.7), sehingga momen inersia I dapat dinyatakan oleh:
Hasil-hasil metode integrasi untuk menentukan momen inersia berbagai benda ditunjukkan pada Tabel berikut.
Anda telah mengetahui bahwa gaya F menyebabkan suatu benda bergerak translasi dengan percepatan linear a. Anda juga mengetahui bahwa torsi t menyebabkan suatu benda berotasi terhadap suatu poros tertentu. Karena torsi t analog dengan gaya F dan percepatan sudut a analog dengan percepatan linear a, kita bertanya apakah torsi t berkaitan dengan percepatan sudut a dari gerak rotasi?
Sekarang kita akan menurunkan persamaan
yang menghubungkan torsi dengan percepatan sudut. Gambar di atas
menunjukkan sebuah partikel bermassa m yang sedang berotasi pada jarak r dari poros O. Sebuah gaya F yang tegak lurus pada lintasan partikel memberikan percepatan tangensial at sesuai dengan persamaan:
Kita mengenal rF sebagai torsi gaya t yang dihasilkan oleh gaya F terhadap poros rotasi partikel dan mr2 sebagai momen inersia partikel I. Dengan demikian, persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
Rumus adalah hukum II Newton untuk benda yang bergerak rotasi, yang analog dengan F = m.a, hukum II Newton untuk benda yang bergerak translasi. Jadi, dalam gerak rotasi, torsi berperan seperti gaya pada gerak translasi.
Sebuah roda berbentuk cakram homogen dengan jari-jari 40 cm dan massa 50 kg. Jika benda tersebut mengalami percepatan sudut sebesar 10 rad/s2, hitunglah momen gaya yang bekerja pada roda tersebut!
Sebuah benda tegar berotasi dengan percepatan sudut 15 rad/s2 karena bekerja momen gaya sebesar 30 Nm. Tentukanlah momen inersia benda tersebut!
Hukum Kekekalan Momentum Sudut
Pernahkan Anda menggulung benang
layangan dengan kaleng bekas? Jika dua buah kaleng, yang satunya kecil
dan yang satunya lagi besar, digunakan untuk menggulung benang, kaleng
manakah yang akan menyebabkan putaran tangan kita lebih cepat jika
panjang benang dan waktu yang digunakan untuk menggulung adalah sama?
Hal ini dapat dijelaskan dengan konsep hukum kekekalan momentum.
Momentum Sudut
Anda telah mengenal besaran momentum linear yang dinyatakan oleh P = m.v. Pada gerak rotasi, yang analog dengan momentum linear adalah momentum sudut.
Massa analog dengan momen inersia, kecepatan linear analog dengan
kecepatan sudut, maka momentum sudut momentum sudut didefinisikan
sebagai perkalian antara momen inersia dan kecepatan sudut. Secara
matematis, ditulis sebagai berikut.
Momentum sudut merupakan besaran vektor karena memiliki besar dan arah. Arah momentum sudut dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar di atas. Arah putaran keempat jari menunjukkan arah rotasi, sedangkan ibu jari menunjukkan arah momentum sudut.
Jika lengan torsi terhadap poros r dan kecepatan linear v benda (benda dianggap partikel) diberikan, besar momentum sudut L dapat dihitung sebagai berikut.
Formulasi Hukum Kekekalan Momentum Sudut pada Gerak Rotasi
Hukum kekekalan momentum linear menyatakan bahwa jika pada suatu
sistem tidak bekerja resultan gaya luar ( ), momentum linear sistem
adalah kekal (tetap besarnya). Pada gerak rotasi pun anda akan menjumpai
hukum kekekalan momentum sudut.Jika momen gaya luar sama dengan nol, berlaku Hukum Kekekalan Momentum Sudut, yaitu momentum sudut awal akan sama besar dengan momentum sudut akhir. Secara matematis, pernyataan tersebut ditulis sebagai berikut.
Hukum Kekekalan momentum sudut
“ jika tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja pada sistem ( ), momentum sudut sistem adalah kekal (tetap besarnya)”.
Dari persamaan hukum kekekalan momentum sudut, dapat dilihat bahwa apabila I bertambah besar, ω akan semakin kecil. Sebaliknya, apabila ω semakin besar maka I akan mengecil. Prinsip ini diaplikasikan oleh pemain ice skating dalam melakukan putaran (Gambar 2.11). Saat akan memulai putaran badan, pemain ice skating
merentangkan lengannya (momen inersia pemain akan semakin besar karena
jarak lengan dengan badan bertambah). Kemudian, ia merapatkan kedua
lengannya ke arah atas badannya agar momen inersianya mengecil (karena
jarak lengan dengan badan mengecil) sehingga putaran badannya akan
semakin cepat (kecepatan sudutnya membesar).
Contoh lainnya adalah pada saat
menggulung benang layangan dengan dua buah kaleng bekas yang berbeda
diameternya. Untuk kaleng bekas yang diameternya lebih besar, maka
jari-jarinya juga besar. Jari-jari yang besar akan memberikan momen
inersia yang besar juga. Dengan momen inersia besar, menurut hukum
kekekalan momentum sudut, akan menyebabkan kecepatan sudut kecil.
Sebaliknya, kaleng bekas yang diameternya lebih kecil, maka jari-jarinya
juga kecil. Jari-jari yang kecil akan memberikan momen inersia yang
kecil juga. Dengan momen inersia kecil, menurut hukum kekekalan momentum
sudut, akan menyebabkan kecepatan sudut membesar. Itu sebabnya,
menggulung dengan kaleng bekas yang diameternya lebih kecil akan
menyebabkan putaran tangan kita menjadi lebih cepat dibandingkan
menggulung dengan kaleng bekas yang diameternya lebih besar.
Dalam sistem partikel, benda dianggap
sebagai suatu titik materi. Semua gaya yang bekerja pada benda dianggap
bekerja pada titik materi tersebut, sehingga gaya yang bekerja pada
partikel hanya menyebabkan gerak translasi (tidak menyebabkan gerak
rotasi). Oleh karena itu, syarat yang berlaku bagi keseimbangan sistem
partikel hanyalah keseimbangan translasi.
Anda telah mengetahui bahwa bisa
berarti benda terus diam atau benda bergerak lurus beraturan. Nah,
keseimbangan yang dimaksud dalam subbab ini adalah keseimbangan statis
sitem partikel, yang berarti dan benda terus diam. Jika tetapi benda
terus bergerak lurus beraturan, ini adalah keseimbangan kinetis.
Keseimbangan tiga gaya secara sederhana diuraikan dengan menggunakan aturan sinus dalam segitiga (Gambar berikut).
Suatu benda tegar disebut seimbang
statis jika benda tegar itu tidak bergerak translasi dan juga tidak
bergerak rotasi (Perhatikan Gambar di atas). Apakah syarat dari
keseimbangan statis benda tegar? Telah anda ketahui bahwa untuk
sistem partikel, syarat keseimbangan statis cukup dan benda mula-mula
diam. Apakah pada keseimbangan statis benda tegar juga hanya berlaku
syarat ini?
Pada gambar di atas diilustrasikan
bahwa walaupun , tetapi mistar masih bisa berotasi terhadap poros O.
Rotasi ini terjadi karena torsi total terhadap poros O tidak nol ( ).
Supaya mistar tidak berotasi, maka resultan torsi pada titik apa saja
yang diambil sebagai poros haruslah nol ( ). Akhirnya, dapatlah kita
nyatakan syarat keseimbangan statis benda tegar sebagai berikut.
Suatu benda
tegar berada dalam keseimbangan statis bila mula-mula benda dalam
keadaan diam dan resultan gaya pada benda sama dengan nol, serta torsi
terhadap titik sembarang yang dipilih sebagai poros sama dengan nol.
Secara matematis, syarat keseimbangan
statis benda tegar yang terletak pada suatu bidang datar (misal bidang
XY) dinyatakan sebagai berikut:
Pemain akrobat berjalan di atas tali.
Perhatikan Gambar di atas! Pemain
akrobat berjalan di atas tali dengan membawa tongkat yang panjang.
Pemain ini memegang tongkat tepat di tengah-tengah. Akibatnya, gaya
berat tongkat pada setiap sisi sama besar. Gaya ini menimbulkan momen
gaya pada sumbu putar (tubuh pemain akrobat) sama besar dengan arah
berlawanan, sehingga terjadi keseimbangan rotasi. Ini menyebabkan pemain
lebih mudah berjalan di atas tali.
Petani memikul dua buah keranjang yang dihubungkan dengan sebuah bambu.
Perhatikan Gambar di atas! Petani
memegang bambu tepat di tengah-tengah. Akibatnya, gaya berat bambu pada
setiap sisi sama besar. Gaya ini menimbulkan momen gaya pada sumbu putar
(tubuh petani) sama besar dengan arah berlawanan, sehingga terjadi
keseimbangan rotasi. Ini menyebabkan petani lebih mudah membawa kedua
keranjangnya.
Contoh
Pada gambar di atas tampak dua orang
anak sedang bermain jungkat-jungkit. Massa anak yang putri adalah 25 kg,
sedangkan massa anak yang putra adalah 50 kg. Anak putri berada 3 m
dari pusat rotasi jungkat-jungkit, sedangkan anak yang putra berada 1,5 m
dari pusat rotasi jungkat-jungkit. Tentukan apakah kedua anak tersebut
dalam keadaan seimbang atau tidak! (g = 10 m/s2)
Diketahui:mp = 25 kg
rp = 3 m
mL = 50 kg
rL = 1,5 m
Ditanyakan: apakah kedua anak dalam keadaan seimbang?
Titik Berat
Perhatikan gambar di atas! Dengan
menumpukan tangannya pada tengah-tengah tempat banten, seorang gadis
bali membawa banten tersebut sambil berjalan ke suatu tempat dengan
tidak jatuh. Hal ini dapat dijelaskan dengan baik dengan memahami konsep
titik berat.
Apakah Titik Berat Itu?
Setiap partikel dalam suatu benda tegar
memiliki berat. Berat keseluruhan benda adalah resultan dari semua gaya
gravitasi berarah vertikal ke bawah dari semua partikel ini, dan
resultan ini bekerja melalui suatu titik tunggal, yang disebut titik
berat (atau pusat gravitasi).
Kita juga dapat menyatakan titik berat
sebagai suatu titik dimana resultan gaya gravitasi partikel-partikel
terkonsentrasi pada titik ini. Karena itu, resultan torsi dari gaya
gravitasi partikel-partikel pada titik beratnya haruslah nol. Buktinya
sangat mudah, tumpulah benda tegar pada titik beratnya, maka benda
berada dalam kondisi keseimbangan statis dan tidak akan jatuh.
Bagaimana Menentukan Letak Titik Berat?
Menentukan letak titik berat benda
homogen yang memiliki sumbu simetri seperti mistar kayu sangatlah mudah.
Sumbu simetri dari mistar kayu tepat melalui titik tengah mistar. Ini
berarti titik berat mistar kayu ada di titik tengah mistar. Karena
itulah mistar seimbang ketika ditumpu oleh jari telunjuk anda tepat di
titik tengah mistar.
Titik berat dari berbagai benda homogen
yang bentuknya teratur (memiliki sumbu simetri) terletak pada
perpotongan diagonalnya (Lihat Tabel berikut).Jenis-jenis Keseimbangan
Ada tiga jenis keseimbangan, yaitu keseimbangan stabil, keseimbangan
labil, dan keseimbangan netral. Keseimbangan stabil adalah keseimbangan
yang dialami benda dimana sesaat setelah gangguan kecil dihilangkan,
benda akan kembali ke kedudukan keseimbangannya semula (Gambar a).
Keseimbangan labil adalah keseimbangan yang dialami benda dimana setelah
gangguan kecil dihilangkan, benda tidak akan kembali ke kedudukannya
semula, bahkan gangguan tersebut makin meningkat (Gambar b).
Keseimbangan netral (atau indiferen) adalah keseimbangan di mana gangguan kecil yang diberikan tidak akan mempengaruhi keseimbangan benda (Gambar c).Tips dan Trik Pembahasan Soal
Lihat Juga:
Copast: Fisika Kontekstual
——————————————————————————————————————————–
No comments:
Post a Comment